My Experience

Kamis, 05 November 2015

Ingatan Sang Angin

Wahai angin, tak bisakah kau berhenti sejenak untuk memberikanku sejuknya udara yang kau miliki?

Tentu saja, aku akan  menemanimu selama yang kau inginkan. Dan aku akan selalu memberikanmu udara yang segar di sini.

Suatu saat, angin yang selalu membagi angin sejuknya itu merasa bosan karena angin yang dia berikan tidak diharapkan seperti sebelumnya.

Hai kamu. Apakah kau bosan dengan angin sejukku? Bukankah aku sudah merelakan banyak hal untukmu di sini? Tapi apakah balasan yang kudapat di sini jika kau hanya meninggalkanku saat kau tak membutuhkanku?

Wahai angin, bukankah aku hanya memintamu untuk berhenti sejenak di sini? Lalu apakah ini kesalahanku bila kau tinggal di sini lebih lama?
Apakah aku menginginkanmu untuk selamanya berada di sini? Tidak.

Sang angin pun merasa sedih karena dia merasa dikhianati. Dia berpikir bahwa tak ada seorang manusia pun yang menghargainya. Ia merasa bahwa manusia hanya menginginkannya saat mereka butuh.

Angin pun bertanya kepada dirinya sendiri.
Apakah salah jika kita memberikan sesuatu hal yang lebih dari keinginan oranglain? Apakah salah jika kita mengharapkan timbal balik dari suatu hubungan ?
Apakah salah jika kita ingin dihargai?

Angin yang sudah merasa benci itu pun merubah jalan pikirnya. Dia berpikir bahwa tak ada seorangpun yang menginginkannya, tak seorang pun yang mengharapkannya. Ia pun memutuskan untuk pergi. Dengan segera dan selalu teresa - gesa ia melewati banyak tempat. Mencari jati diri. Dia ingin tahu apa arti penting dirinya bagi orang lain.

Tanpa melihat ke belakang, ia terus pergi dengan cepat. Tak ada lagi kata singgah di hatinya. Tak ada lagi kata menunggu di dalam dirinya.

Saat ini, yang dia bisa hanyalah berlari dari suatu hal yang dia sendiri tak tahu apakah itu. Ia berlari mengejar sesuatu yg dia tak tahu pasti apa itu. Oleh sebab itulah ia selalu pergi tanpa salam perkenalan atau perpisahan. Hanya berlalu begitu saja tanpa menengok ke belakang bahwa ada beberapa orang yang menantinya.


1 komentar:

  1. Jangan bilang ini curhatanmu, sha.. wkwkwkwk XD
    Semangat terusss!!!

    BalasHapus