My Experience

Rabu, 05 Februari 2014

Ceramah Maulud Nabi "Spirit Kenabian"


SPIRIT KENABIAN
Allhamdulillah hirobbil ‘alamin washalatu wasalamu ‘alaa asrafil  anbiya’I walmursalin wa’ala ahlihi washahbihi ajmain’ammaba’du.
            Pada kesempatan yang berbahagia ini,marilah kita senantiasa memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, atas limpahan karunia nikmat yang tercurah kepada kita, sehingga kita dapat berkumpul dalam keadaan sehat walafiat. Shalawat dan salam selalu kita limpahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarganya dan para pengikutnya.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah. Bagi orang muslim bulan Rabi’ul adalah bulan yang sangat bersejarah dan  istimewa  bagi umat Islam di dunia. Karena pada bulan tersebut telah lahir seorang nabi bagi Umat Islam yang bernama Muhammad bin Abdullah sebagai rahmat alam semeseta , sebagaimana firman Allah dalam surat al-anbiya ayat 107:
!$tBur š»oYù=yör& žwÎ) ZptHôqy šúüÏJn=»yèù=Ïj9 ÇÊÉÐÈ
107.  Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.

                Tanggal 12 rabiul awwal telah menjadi salah satu tanggal istmewa bagi sebagian kaum muslimin, tanggal ini dianggap sebagai kelahiran Nabi Muhammad SAW.
            Hadirin hadirat yang berbahagia. Dalam catatan sejarah peringatan mauled Nabi SAW. yang diawalai sejak pemerintahan Sultan Salahuddin Al-Ayyubi (1138-1193) bertujuan menumbuhkan spirit jihad kaum muslimin , sehingga bisa memenangkan pertempuran.Tapi saat ini kita tidak lagi hidup di era perang Salib, musuh-musuh kita semakin rumit disentuh oleh pedng. Karena itu spirit mauled semestinya ditransformasikan menjadi sebuah kekuatan untuk menyelesaikan berbagai macam persoalan yang kita hadapi bersama. Semisal kemiskinan pengangguran, kenakalan remaja, korupsi kerusakan alam dll. Adalah musuh kita berssama.
            Selain sebagai rasa syukur atas kelahiran Nabi Muhammad Rasulullah SAW.Substansi dari peringatan mauled Nabi adalah mengukuhkan komitmen loyalitas  pada beliau setidaknya  terwujud dengan tiga hal;
-          Pertama: Meneguhkan kembali kecintaan kepada Rasulullah SAW.
Bagi seorang mukmin kecintaan kepada Kepada Rasulullah adalah sebuah keniscayaan, sebagai konsekunsi dari keimanan. Kecintaan kepada utusan Allah ini harus berada di atas  segalanya , melebihi kecintaan terhadap pacar, harta, istri atau suami dan juga keluarga, bahkan kecintaan terhadap di rin sendiri. Rasul bersabda:
   Artinya: Tidaklah sempurna iman salah seorang dari kalian hingga aku lebih mencintainya daripada orangtua dan anaknya (HR. Bukhori).
Kedua: Meneladani perilaku dan perbuatan mulia Rasulullah SAW. dalam segala gerak kehidupan, Allah berfirma: dalam surah al-Ahzab ayat 21:
ôs)©9 tb%x. öNä3s9 Îû ÉAqßu «!$# îouqóé& ×puZ|¡ym `yJÏj9 tb%x. (#qã_ötƒ ©!$# tPöquø9$#ur tÅzFy$# tx.sŒur ©!$# #ZŽÏVx. ÇËÊÈ
21.  Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
Kita tanamkan keteladanana Rasullah ini dalam kehidupan kita sehsri-hari, mulai hal terkecil sampai  paling besa, mulai kehidupan duniawi hingga urusan akhirat, supaya kita tidak megidolakan figure public berakhlak rusak.
Ketiga: Melestarikan ajaran dan misi perjuangan Rasulullah dan juga para Nabi. Sesaat sebelum menghembuskan nafas terakhir , Rasul meninggalkan pesan yang amat berhaga bagi umatnya beliau bersabda:
Artinya: Aku tinggalkan pada kalian dua hal, kalian tidak akan tersesat dengannya , yakni kitabullah dan sunnah Nabinya SAW. (HR.MaliK).
Akhir kata, demikianlah yang dapat saya sampaikan kurang lebihnya saya mohon maaf. Bilahitaufiq walhidayah wassalamu’alaikum wr.wb.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar